« Home | Celana Baggy Pekerja Bangunan JepangApabila anda s... » | Bunuh Diri dan SepatuSudah menjadi sebuah imaji ba... » | Jepang, Dunia Para ManulaMusim dingin pada awal ta... » | Kata tunjuk dalam bahasa JepangDalam setiap bahasa... »

Sejarah yang sama
(sebuah perbandingan antara sejarah Indonesia dan sejarah Jepang)

Anda tentu pernah mendengar tentang istilah “Sejarah itu berulang”. Peristiwa yang puluhan tahun lalu terjadi bisa terjadi lagi di masa kemudian dengan tokoh dan waktu yang berbeda. Akan tetapi peristiwa yang sama tidak hanya bisa terjadi di tempat dan masyarakat yang sama. Bahkan peristiwa yang sama bisa terjadi di dua daerah yang berjauhan dalam waktu yang hampir bersamaan.

Anda tentulah tahu tentang kerajaan Singosari. Di akhir keruntuhan kerajaan ini terjadi sebuah kudeta berdarah yang dilakukan Raja Gelang-gelang dari Kediri. Raja Gelang-gelang yang notabene adalah bawahan Raja Singasari, melakukan konspirasi dengan Arya Wiraraja, seorang bupati dari Madura.

Raja Gelang-gelang ingin meruntuhkan dinasti Singasari untuk mendirikan kerajaan Kediri. Cara yang dipakai adalah dengan melakukan pemberontakan dan membunuh raja Kertanegara. Akan tetapi, melihat bagaimana besarnya kekuatan Singasari, Raja gelang-gelang mencoba menawarkan kerjasama dengan Arya Wiraraja untuk menggulingkan kerajaan Singasari dengan imbalan jika pemberontakan nanti berhasil, Arya Wiraraja akan diangkat sebagai Patih(setingkat perdana menteri).

Pemberontakan terjadi, Kertanegara tewas, Singasari runtuh, dan berdirilah kerajaan Kediri dengan Gelang-gelang sebagai rajanya. Akan tetapi janji manis yang dulu pernah diucapan Gelang-gelang kepada Arya Wiraraja tidak terbukti. Dia malah mengangkat kerabatnya untuk jabatan tersebut. Merasa dikhianati, Arya Wiraraja menarik pasukannya dan kemudian bergabung dengan pasukan Raden Wijaya, menantu Kertanegara yang berniat untuk melakukan pemberontakan terhadap Kediri. Akhirnya pemberontakan tersebut meruntuhkan Kediri dan memunculkan kerajaan baru bernama Majapahit.

Peristiwa di atas sama dengan yang terjadi di Jepang pada zaman Kamakura. Pada waktu itu Jepang dipimpin oleh Shogun atau penglima perang. Kaisar hanyalah sebagai simbol saja dan bukan sebagai pemerintah Jepang.

Kaisar Godaigo, yang menginginkan kekuasan kembali kepada kaisar seperti dulu, bekerjasama dengan Ashikaga Takauji, seorang pimpinan samurai yang cukup kuat untuk menggulingkan Pemerintah militer Kamakura. Janji yang sama seperti janji Gelang-gelang terucap, bahwa Ashikaga akan dijadikan Menteri Utama (semacam Perdana Menteri) jika rencana tersebut terwujud. Dengan kekuatan gabungan dan juga karena lemahnya pemerintah Kamakura, Kaisar dapat mencapai keinginannya untuk mendapat kembali kekuasaan. Akan tetapi, seperti yang terjadi pada Arya Wiraraja, janji itu tidak ditepati dan jabatan Menteri Utama jatuh pada keluarga istana. Ashika marah, melakukan pemberontakan dan mendirikan pemerintahan militer Muromachi dengan dirinya sebagai Shogun.

Melihat kedua peristiwa di atas, terbukti bahwa di dua tempat yang berbeda dan berjauhan dapat terjadi suatu peristiwa yang sama.

Iwan Setiya Budi
Pengajar Japanologi