« Home | Jepang, Dunia Para ManulaMusim dingin pada awal ta... » | Kata tunjuk dalam bahasa JepangDalam setiap bahasa... »

Bunuh Diri dan Sepatu

Sudah menjadi sebuah imaji bahwa jika orang jepang hendak melakukan bunuh diri, maka dia akan mencopot sepatunya dulu sebelum melakukannya. Di Negara yang angka bunuh dirinya terbesar di antara Negara-negara G7 ini selalu memperlihatkan dan menanamkan imaji itu melalui komik dan film. Ketika ada sebuah foto yang memperlihatkan sepasang sepatu di bawah pohon, maka gambaran telah terjadi sebuah adegan bunuh diri segera terbentuk.
Seseorang asing bernama laura B di yokohoma menemukan sepasang sepatu tergeletak rapi di atas tanah ketika dia sedang hiking di gunung fuji. Dia kemudian memotretnya dan mengirimkan foto tersebut ke petugas taman gunung fuji. Sebuah reaksi yang sangat besar diperlihatkan petugas di mana di kemudian menghubungi polisi dan menyisiri daerah tersebut untuk mencari seandainya terjadi bunuh diri. (japan times 17 januari 2006)
Mengapa sepatu yang tersusun rapi tersebut identik dengan bunuh diri? dan mengapa jika hendak melakukan bunuh diri harus melepas sepatu terlebih dahulu? Banyak orang jepang yang ditemui dan ditanyai tentang masalah ini tidak mempunyai jawaban yang pasti selain bahwa memang itu adalah nantonaku (ya memang seperti itu). Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa mencopot sepatu berarti tidak membawa kotoran ke dunia lain setelah meninggal sebagaimana seorang samurai yang harus berpakaian bersih terlebih dahulu sebelum melakukan bunuh diri.
(japan times 17 januari 2006)

Iwan Setiya Budi
Pengajar Japanologi